Senin, 13 Juni 2011

“Makalah Perkembangan Peserta Didik”

“Makalah Perkembangan Peserta Didik”

BAB I
PENDAHULUAN

Setiap orang mempunyai kreativitas yang berbeda-beda, dan cara individu untuk mengaktualisasikan kreativitasnya juga berbeda-beda. Kreativitas merupakan suatu potensi yang telah ada sejak anank dilahirkan, tetapi potensi tersebut tidak akan berkembang secara optimal jika tidak mendapatkan pendidikan dan latihan dari lingkungannya. Setiap individu memiliki potensi kreatif, yang membedakan antara individu yang satu dengan yang lain adalah besar atau kecilnya potensi tersebut. Ada seorang individu yang sangat kreatif karena memiliki potensi kreatifitas yang besar, sedangkan individu yang lain kreativitasnya terbatas atau sepertinya tidak kreatif, ini karena individu yang bersangkutan potensi kreativitasnya hanyalah kecil atau tidak seperti individu lain.

Individu yang dikatakan kreatif adalah seseorang yang memiliki potensi kreativitas yang besar. Untuk mengetahui hal ini ada cirri-ciri yang dapat diidentifikasikan melalui sikap, prilaku, dan penampilannya. Untuk mengidentifikasi cirri-ciri tersebut, dapat dilakukan melalui tes/psikotest dan /atau pengamatan , serta melihat atau mencermati hasil-hasil karyanya.

Kreativitas dapat berkembang apabila memiliki kondisi lingkungan yang memberikan stimulasi agar potensi kreatif yang dimiliki seseorang menjadi tertantang untuk berfungsi secara optimal. Berkembangnya kreativitas seseorang tidak lepas dari lingkungan dan factor-faktor lain yang mempengaruhi.



BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK

A. Pengertian Perkembangan.
Perkembangan adalah
B. Pengertian Kreativitas Secara Umum.
Kreativitas didefinisikan secara berbeda-beda oleh para pakar berdasarkan sudut pandang masing-masing:
Barron (1982: 253) mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Menciptakan sesuatu hal yang baru adalah karya atau ide yang belum pernah ada dibuat atau bahkan belum terpikirkan dalam akal pikiran manusia. Contoh: Al-Khawarizmi, Harun Yahya, Ibnu Sina, Al-Farabi, Mark Zuckerberg, Bill Gates, dan lain –lain.
Guilford (1970: 236) menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai cirri-ciri seorang kreatif. mengemukakan dua cara berpikir, yang. Cara berpikir konvergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan pandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan cara berpikir divergen adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai alternative jawaban terhadap suatu persoalan.
Kemampuan otak manusia terbagi menjadi dua yaitu otak kiri dan kiri dan otak kanan. Otak kiri berkerja secara Verbal, limit sensory, input.Sequential, measurable, Analytic.
focus ataupun secara konvergen, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere). Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen thinking), sedangkan otak belahan kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent thinking). Cara berfikir otak kanan dontaranya: Self , elaborates, increases variabels, inventive, nonverbal perception and expressiveness, Spatial, Intuitive, Holistic.

Rogers (Utami Munandar, 1992: 51) mendefinisikan kreativitas sebagai proses munculnya hasil-hasil baru ke dalam tindakan. Hasil-hasil baru itu muncul dari sifat-sifat individu yang unik yang berinteraksi dengan individu lain, pengalaman, maupun keadaan hidupnya.
Hasil karya baru dapat di ciptakan itu melalui kerangka berfikir aktif, pengalaman pribadi, maupun hasil komunikasi dari masyarakat. Kemudian di aplikasikan dalam bentuk perbuatan. Akhirnya memperoleh hasil yang luar biasa.
Demikian juga Drevdahl (Hurlock, 1978: 325) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud kreativitas imajenatif atau sintesis yang mingkin melibatkan pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi sekarang.
Sesuatu yang di ciptakan tidak harus baru tetapi, memodifikasi temuan orang lain juga bisa di katakan memiliki kemampuan kreativitas. Demi kesejahtraan umat manusia.
C. Pengertian Peserta Didik.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur ( formal, informal, dan nonformal ), jenjang ( dasar, menengah, dan tinggi ) dan jenis pendidikan ( umum, kejuruan, akademik,,profesi, lokasi, keagamaan ) tertentu.
2. Cara Meningkatkan Kreativitas Anak.
Pada diri seorang anak itu pasti ada suatu kelebihan dan kekuranganya ada yang mempunyai bakat olah raga, menulis, musik dan lain – lain. Sekarang yang menjadi pertanyaanya adalah bakat itu sama tidak dengan kreativitas dan apakah kreativitas itu faktor bawaan atau dapat di stimuls. Tidak perlu khawatir bakat berbeda dengan kreativitas dan kreativitas dapat di bentuk dari anak – anak. Untuk memaksimalkan terbentuknya generasi yang kreatif, maka perlu adanya stimulus dari orang tua dari sejak balita. Ada 4 cara meningatkan kreativitas pada anak:
1. Percaya Pada Kemampuan Anak.
Meunjukan kepada anak anda bahwa Anda percaya pada kemampuan mereka. Hal ini dapat menjadi pondasi yang kuat dalam pembentukan kreativitas anak. Sebagai gambaran, misalkan anak anda mewarnai rumput dengan warna biru, daripada menunjukan ketidaksetujuan lebih baik Anda bertanya dan memberi komentar positif. Hal ini akan merangsang anak untuk berpikir kratif.
2. memberi Dukungan Pada Anak.
Para orang tua sebaiknya memberikan dukungan akan keinginan anak untuk berkreasi selama hal tersebut baik. Memberikan anak Anda kebebasan untuk menentukan apa yang ingin dilakukannya dan berilah dukungan untuk anak mencapai apa yang ingin diraihnya tanpa memaksanya. Semisalkan, anak Anda hobi berpuisi dan ingin mengikuti lomba puisi disekolahnya, dukunglah meraka, walaupun dia tidak bisa berpuisi dengan baik. Seandainya anak Anda tidak menjadi juara, tapi yakinlah bahwa anak akan terus berusaha untuk lebih kreatif karena tahu kala Anda sebagai orang tua mendukungnya.
3. Menyediakan Fasilitas yang Dapat Mengasah Kreativitas
Fasilitas yang dimaksud disini antara lain adalah benda-benda yang dapat mengembangkan jiwa seni anak Anda seperti, kertas gambar, pensil warna, krayon, gunting, lem dan kertas lipat. Akan lebih baik lagi jika disediakan ruangan khusus yang menyediakan fasilitas tersebut agar anak bebas mewujudkan ide-idenya tampa takut dimarahi bila dia mengotori dirinya sendiri. Dan anda juga sebagai orang tua tidak perlu khawatir seluruh bagian rumah berantakan.
4. Memberi Anak Pengalaman Baru
Berikanlah waktu khusus untuk anak Anda dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya seperti museum, kebun binatang dan taman rekreasi. Tidak harus menunggu liburan sekolah anak atau liburan akhir tahun untuk berekreasi, akhir pekan juga merupakan moment yang baik untuk anak mendapatkan pengalaman yang baru. Hal-hal baru ini dapat meningkatkan atau merangsang imajinasi anak sehingga krativitas anak semakin meningkat.

A. Perkembangan Kreativitas
Perkembangan kreativitas juga merupakan perkembangan kognitif, maka kreativitas dapat ditinjau melalui proses perkembangan kognitif. Ada epat tahap perkembangan kognitif, yaitu sbb:
1. Tahap Sensori-Motoris
Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, interaksi anak dengan lingkungan dan orang tuanya terutama dilakukan melalui perasaan dan otot-otonya. Kemudian anak juga mengembangkan kemampuannya untuk mempersepsi, melakukan sentuhan-sentuhan, melakukan berbagai gerakan, dan secara perlahan belajar mengoordinasikan tindakannya.
Pada tahap ini, anak belum memiliki kemampuan untuk mengembangkan kreativitasnya, karena yang terlihat masih berupa tindakan fisik yang bersifat refleksi, pandangan terhadap objek masih belum permanent,dan lain-lain.
Sedangkan kemampuan untuk mengembangkan kreativitas yang paling tinggi pada tahap ini terjadi pada umur 18-24 bulan, karena sudah mulai terjadi transisi dari representasi tertutup menuju representasi terbuka. Pada umur ini anak sudah mulai dapat mereproduksikan sesuatu yang ada dalam memori .

2. Tahap Pra-Operasional (tahap Intuisi)
Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak sangat bersifat egosentris sehingga sering kali mengalamimasalah dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Di akhir tahap ini, kemampuan mengembangkan kreativitas sudah mulai tumbuh karena anak sidah mulai mengembangkan memori dan telah memilikikemampuan untuk memikirkan masa lalu dan masa yang akan dating meskipun dalam jangka pendek.

3. Tahap Operasional Konkret
Tahap ini berlangsung antara usia 7-11 tahun. Pada tahap ini anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret, berkembang rasa ingin tahunya, egosentrisnya sudah semakin berkurang, dan kreativitasnya juga semakin berkembang
Faktor-faktor yang memungkinkan semakin berkembangnya kreativitas itu adalah :
a. Anak sudah mulai mampu untuk menampilkan operasi-operasi mental
b. Mulai mampu berpikir logis dalam bentuk yang sederhana
c. Mulai berkembang kemampuan untuk memelihara identitas-identitas diri
d. Konsep tentang ruang sudah semakin meluas
e. Sudah amat menyadari akan adanya masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
f. Sudah mampu mengimajinasikan sesuatu, meskipun biasanya masih memerlukan bantuan objek-objek konkrit.

4. Tahap Operasional Formal

Tahap ini dialami oleh anak pada usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini, interaksi dengan lingkungannya sudah amat luas, menjangkau banyak teman sebayanya, dan bahkan berusaha untuk dapat berinteraksi dengan orang dewasa. Pada tahap in, ada semacam tarik-menarik antara ingin bebas dengan ingin dilindungi.
Dilihat dari perspektif ini, perkembangan kreativitas remaja pada posisi seiring dengan tahapan operasional formal. Artinya, perkembangan kreativitasnya sedang berada pada tahap yang amat potensial bagi perkembangan kreativitas.
Ada beberapa faktor yang mendukung berkembangnya potensi kreativitas ini, yakni :
a. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi tindakan secara proposional berdasarkan pemikiran logis
b. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi objek-objek secara proporsional berdasarkan pemikiran logis
c. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang ruang relatif
d. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang waktu relative
e. Remaja sudah mampu melakukan pemisahan dan pengendalian variabel-variabel dalam menghadapi masalah yang kompleks
f. Remaja sudah mampu melakukan abstraksi relative dan berpikir hipotesis
g. Remaja sudah memiliki diri ideal
h. Remaja sudah menguasai bahasa abstrak


Kreativitas dan Teori Belahan Otak

Para pakar kreativitas, misalnya Calark (1988) dan Gown (1989) melalui “Teori Belahan Otak” (Hemisphere Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan, yakni belahan otak kiri (left hemisphere) dan otak kanan (right hemisphere). Fungsi otak belahan kiri adalah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat ilmiah, kritis, logis, linier, teratur, sistematis, terorganisir, beraturan dan sejenisnya. Adapun fungsi otak kanan, adalah berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat non linear, non verbal, holistik, humanistic, kreatif, mencipta, mendesain, bahkan mistik dan sejenisnya.
2. Hal – hal yang menghambat dan solusinya pada perkembangan kreativitas peserta didik.

Perkembangan kreativitas pada peserta didik dalam perjalananya dewasa ini mengalami beberapa hambatan. Sekolah yang menjadi lembaga formal dalam mendidik generasi muda belum begitu mampu dalam mengembangkan kreativivtas peserta didik. Sekolah hanya dominan pada pengembangan intelegensi saja. Orang tua murid pun takut sekali jika nilai ujian di sekolah kecil, anak selalu menjadi sasaran kemarahanya. Padahal dibalik itu semua pasti ada sisi positifnya. Seorang anak pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Orang tua lah yang harus berperan penting dalam hal bakat dan kreativitas ini. Ada beberapa hambatan yang terjadi di lingkungan maupun diluar lingkungan lembaga pendidikan:
1. Kreativitas dan bakat tidak berkembang dalam diri peserta didik.
2. Perbedaan keunikan di masing – masing peserta didik sehingga menimbulkan permasalahan dalam pengembangan kreativitas anak.
3. Keterbukaan dan Kebebasan kreativitas bertentangan dengan kedisiplinan yang telah diterapkan.
Ketiga masalah yang timbul dalam pendidikan tersebut disebabkan oleh banyak faktor baik itu dari dalam lingkungan pendidikan maupun dari luar pendidikan. Faktor - faktor tersebut adalah
1. Sistem pengelolaan anak didik masih menggunakan cara – cara konvensional.
2. Pendidikan lebih menekankan pada pengembangan kecerdasan intelek saja.
3. Kurang memberikan perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik.
4. Kreativitas dan bakat serta talenta khusus yang ada pada diri peserta didik dilihat dari perspektif intelegensi.
Jika dilihat dari masalah dan faktor penyebab yang telah disebutkan di atas, dapat dikatakan bahwa disinilah manajemen peserta didik sangat diperlukan dan berperan aktif dalam mengatasi masalah tersebut. Jika dikaji lebih dalam lagi masalah seperti :
• Kreativitas dan bakat tidak berkembang dalam diri peserta didik.
Hal ini merupakan salah satu masalah pendidikan khususnya bagi peserta didik. Padahal pengembangan kreativitas dan bakat sangat penting karena dapat menggali potensi diri peserta didik. Kreativitas dan bakat jika dikembangkan dapat membantu peserta didik dalam menemukan jati dirinya sehingga berimplikasi kepada masa depannya.
Kreativitas dan bakat ini berkaitan erat dengan keterampilan. Peserta didik dapat menggali potensi dirinya melalui bermacam – macam keterampilan dan kreativitas yang dimiliki sehingga dia dapat menyadari dan menemukan bakatnya. melalui pendidikan, anak dapat mengembangkan bakat tersebut. Misalnya : si anak berbakat desain grafis. Tetapi dia tidak dapat mengembangkan kreativitas desain grafisnya karena sesuatu hal. Disinilah penyelenggara pendidikan berperan dalam membantu perkembangan potensi si anak.
Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Pengembangan kreativitas dan bakat ini telah terhalang karena disebabkan oleh sistem pengelolaan anak didik yang masih menggunakan cara – cara konvensional. Artinya anak tidak difasilitasi dengan sedemikian rupa. Selain itu, kecerdasan seorang anak hanya dilihat dari satu sisi saja, yaitu intelektualnya saja. Kreativitas dan bakat seorang anak kurang diperhatikan sehingga tidak ada usaha penyelenggara pendidikan untuk mengembangkannya.
Untuk itu, penyelenggara pendidikan harus mempunyai solusi agar dapat keluar dari permasalahan ini.
• Perbedaan keunikan di masing – masing peserta didik sehingga menimbulkan permasalahan dalam pengembangan kreativitas anak
Kasus ini juga menjadi permasalahan yang signifikan dalam pengembangan kreativitas seorang anak karena berhubungan dengan diri seseorang baik itu dari segi IQ, EQ, dan SQ. Setiap peserta didik pasti memiliki kelebihan dan kelemahan masing - masing. Ada anak yang cepat mengingat dan menangkap sebuah pelajaran dari proses pengajaran, ada yang lambat menerima. Tidak hanya itu, peserta didik juga memiliki kreativitas dan bakat yang berbeda – beda. Ada yang berbakat olahraga, musik dan lainnya. Penyelenggara pendidikan tidak dapat menyamakan pribadi yang berbeda tersebut tetapi harus menghargai perbedaan keunikan itu. Penyelenggara pendidikan seringkali menyamakan keunikan para peserta didik. Mereka tidak dikelompokkan sesuai dengan kemampuan, potensi, dan kapasitas masing – masing akan tetapi justru mereka dikelompokkan dengan orang – orang yang memiliki potensi diri berbeda – beda. Kurangnya pengelolaan peserta didik ini membuat pengembangan kreativitas anak terhambat. Padahal seharusnya penyelenggara pendidikan harus memberikan keseimbangan dan sikap adil kepada perbedaan keunikan peserta didik tersebut.
• Keterbukaan dan Kebebasan kreativitas bertentangan dengan kedisiplinan yang telah diterapkan.
Jika kita berbicara tentang kedisiplinan berarti kita berbicara bagaimana kita menghargai waktu dan peraturan yang telah ditetapkan. Ternyata hal ini juga menghambat perkembangan kreativitas peserta didik. Penyebabnya, dalam paradigma berpikir masyarakat Indonesia tentang krativitas. Cukup banyak orangtua dan guru yang mempunyai pandangan bahwa kreativitas itu memerlukan iklim keterbukaan dan kebebasan, sehingga menimbulkan konflik dalam pembelajaran dan pengelolaan pendidikan karena bertentangan dengan disiplin. Pandangan ini sangat tidak tepat karena dalam pengembangan kreativitas itu juga diperlukan batasan – batasan yang telah ditentukan tanpa memgurangi kreativitas itu sendiri. Bebas disini bukan berarti tidak ada aturan tetapi bebas dalam arti bertanggungjawab. Disinilah, diperlukan manajemen yang dapat mengelola kreativitas itu.
Untuk menghadapi masalah – masalah di atas diperlukan solusi dan usaha dari pengelola pendidikan. Ada beberapa solusi yang dapat diterapkan, yaitu :
1. Penyelenggara pendidikan perlu menyusun dan melaksanakan program – program yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan agar memancing kreativitas dan keterampilan anak.
2. Penyelenggara pendidikan harus memberi keseimbangan antara pengembangan kecerdasan intelek, kreativitas, dan bakat.
3. Pengembangan potensi kreatif harus dimulai sejak dini. Jadi, dalam hal ini bukan tenaga pendidik saja yang berperan dalam pengembangan kreativitas anak, tetapi orangtua juga ambil bagian dalam hal tersebut.
4. Penyelenggara pendidikan harus lebih memobilisasi sumber daya pendidikan khususnya peserta didik dengan melengkapi mereka dengan fasilitas – fasilitas yang diperlukan dalam pengembangan bakat dan kreativitas anak.
5. Peserta didik tidak hanya diberi pengetahuan akan kecerdasan inteleknya saja tetapi juga tentang psikologi agar peserta didik memiliki mental yang kuat untuk menghadapi perubahan – perubahan dalam dunia pendidikan dan mampu beradaptasi dengan perubahan itu.
6. Penyelenggara pendidikan harus memberikan pandangan yang baik mengenai kreativitas kepada masyarakat yang belum memahami betul tentang kreativitas.
7. Proses belajar mengajar berlangsung dengan menarik dan menantang sehingga menimbulkan rasa ketertarikan para peseta didik.
8. Pendidik memberikan kondisi lingkungan yang bersifat memupuk kreativitas dan bakat anak dengan keamanan dan kenyamanan serta kebebasan psikologi.
Orang-Orang Yang Mampu Memaksimalkan Kreativitasnya
Mark Zuckerberg, yang tepat lima tahun lalu meluncurkan Facebook, dikenal jenius komputer sejak SMP. Pemuda 25 tahun ini mengendalikan Facebook dengan cerita kontroversi mulai dari ide pembuatan sampai cara mengendalikan komputer.

Pada dasarnya Zuckerberg itu sudah dikenal jenius. Di SMA, ia masuk tim matematika sekolah, tim Olimpiade iptek, kelompok musik, grup penggemar bahasa Latin, sampai--yang paling ia kuasai--bermain anggar. Pada 2000, ia bahkan tercatat sebagai pemain terbaik saat kejuaraan anggar wilayah New York.

Tapi yang benar-benar diakui adalah jagonya menyusun program untuk Internet sehingga dua raksasa teknologi informasi Amerika Serikat, AOL dan Microsoft, pernah berusaha merekrut saat ia belum kuliah.

Pacarannya dengan komputer dimulai saat ia mendapat hadiah komputer dari ayahnya pada kelas 6. Segera saja bocah kelahiran 14 Mei 1984 itu membeli buku tentang membuat program komputer paling dasar: "C++ for Dummies"

Ayahnya ini dokter gigi di White Plains, New York. Ayahnya memasukkannya di sekolah negeri sampai lulus SMP. Baru di SMA, ayahnya mengirim ke sekolah asrama swasta mahal Phillips Exeter Academy.

Di kelas tiga SMP, ia menciptakan versi komputer permainan papan Risk yang berlatar belakang Kekaisaran Romawi. Di SMA, ia makin terkenal pakar komputer.

"Mereka itu murid paling jago komputer di sekolah," kata Kristopher Tillery, teman sekelas yang membuat situs dengan Zuckerberg. Situs itu memungkinkan murid Exeter membeli makanan kecil via Internet.

Zuckerberg dan teman sekamar di asrama, Adam D'Angelo, menulis program pemutar MP3 bernama Synapse. Program ini bisa melacak kegemaran para pemutarnya dan tercium dua raksasa teknologi informasi, Microsoft dan AOL. Dua perusahaan ini tidak hanya berusaha membeli programnya, tapi juga merekrut mereka berdua.

Tapi keduanya menolak. Zuckerberg memilih jadi "anak biasa" dan kuliah di Harvard dengan jurusan yang jauh dari dunia komputer: psikologi (meski ia juga mengambil kuliah-kuliah komputer).

Di sana, ia membuat sejumlah aplikasi dan website bagi mahasiswa. Pertama dibuat adalah Coursematch.com. Para mahasiswa bisa menulis mata kuliah yang diambil di situs ini dan melihat siapa saja teman-teman lain yang juga mengambilnya.

Sejak itu, Zuckerberg masuk ke wilayah yang kemudian menjadi salah satu andalan Facebook: mengintip. Orang bisa mengintip mata kuliah apa yang diambil orang lain.

Program ini lumayan populer tapi kemudian berantakan. Penyebabnya satu: Zuckerberg menjadikan laptopnya sebagai server sehingga tidak kuat dengan banyaknya orang yang menggunakannya.

Sebagai anak kuliah, Zuckerberg juga jatuh cinta tapi cintanya ini ditolak. Setelah bermabuk-mabukan untuk melupakan patah hati ini, ia kembali ke dunia komputer.

Ia membuat program kurang ajar yang meledek para teman-teman kuliah ceweknya di situs yang ia namai Facemash.com. Isinya sederhana: ia mencuri data teman-teman cewek sekelas, dipajang di Facemash, dan pengunjung bisa membandingkan dengan yang lain. Semula ia bahkan ingin membandingkan dengan binatang, tapi dibatalkan.

Situs ini menjadi top di Harvard. Dalam semalam, 450 mahasiswa Harvard mendaftar dan membuka 22 ribu halaman. Dalam beberapa jam, otoritas Harvard mencium ulah kurang ajar ini dan Zuckerberg diminta menutup situsnya.

Ide membuat Facebook ini sudah beredar cukup luas di Harvard. Sepuluh bulan sebelum Facebook diluncurkan, seorang mahasiswa keturunan India, Divya Narendra, sudah menggagas situs sosial bagi mahasiswa.

Zuckerberg ditawari mengerjakan situs ini dan bersedia. Belakangan ia malah membuat program sendiri--dan bernama Facebook--sehingga Narendra menuduh Zuckerberg mencuri gagasannya.

Zuckerberg membuat Facebook bersama Dustin Moskovitz, Chris Hughes, dan dengan dibantu dana Eduardo Saverin.

Zuckerberg keluar dari Harvard gara-gara Sean Parker, salah satu pendiri Napster. Saat itu, Parker melihat pacarnya, yang kuliah di Stanford, dan teman-temannya penjadi pecandu Facebook. Parker mengajar Zuckerberg dan Saverin bertemu dan bercerita bagaimana mengumpulkan modal di Lembah Silikon, California.

Kurang dari sebulan, Parker sudah bertemu dengan para pendiri Facebook ini di Palo Alto, Lembah Silikon. Segera saja Parker mempertemukan mereka dengan para pemodal dan akhirnya menjadi sejarah.

Facebook sangat terkenal dan Mark Zuckerberg sangat kaya. Majalah Forbes menempatkannya pada urutan 321 orang terkaya dunia dengan harta diperkirakan US$ 1,5 miliar (Rp 17,4 triliun). Tapi ia masih tampil sangat berantakan, tidak berbeda dengan anak muda lainnya. Kemana-mana ia menggunakan jins, kaos, dan sandal. Dua ponsel, BlackBerry dan iPhone, selalu ditenteng.

ROLLING STONES/FORBES/GUARDIAN/NURKHOIRI
Bill Gates dilahirkan di Seattle, Washington dari William Henry Gates, Sr., seorang pengacara, dan Mary Maxwell, pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell, dan anggota Tingkat Nasional United Way. Gates belajar di Lakeside School, sekolah elit yang paling unggul di Seattle, dan meneruskan berkuliah diUniversitas Harvard, tetapi di-drop out.
William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga bersaudara dalam keadaan sosialnya terkemuka di Seattle, Washington. Ayahnya seorang pengacara dengan perusahaan yang punya banyak koneksi di kota, dan ibunya seorang guru, yang aktif dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur tiga belas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki.
Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada intinya ini sebuah mesin ketik yang selanjutnya siswa bisa memasukkan perintah yang dikirimkan kepada komputer; jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas pada teletype. Proses ini merepotkan, tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat menguasai BASIC, bahasa pemrograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu berjam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. "Dia adalah seorang 'nerd' (eksentrik)," sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu.
Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen sewaktu masih sekolah bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk mikro komputer. Seperti cerita di Popular Electronics mengenai "era komputer di rumah-rumah" dan mereka berdua yakin software adalah masa depan. Inilah awal Microsoft.
Semasa ia belajar di Harvard, ia dan Paul Allen menulis perangkat lunak Altair BASIC untuk Altair 8800 dalam dasawarsa 1970. Altair merupakan komputer pribadi pertama yang sukses. Diberi inspirasi olehBASIC, sebuah bahasa komputer yang mudah dipelajari dan ditulis di kolese Dartmouth untuk mengajar, versi Gates dan Allen kemudian menjadi Microsoft BASIC, bahasa komputer terjemahan yang utama untuksistem operasi komputer MS-DOS, yang menjadi kunci pada kesuksesan Microsoft. Microsoft Basic pada nantinya dijadikan Microsoft QuickBasic. Versi Microsoft QuickBasic yang dijual tanpa kompilerQuickBasic dikenal sebagai QBasic. QuickBasic juga dijadikan Visual Basic, yang masih popular hingga masa sekarang.
Dalam awal dasawarsa 1970, Gates menulis Surat Terbuka kepada Penghobi (Open Letter to Hobbyists), yang mengejutkan komunitas yang mempunyai hobi pada komputer dengan menyatakan bahwa adapasaran komersial untuk perangkat lunak/software dan bahwa software tidak layak dikopi dan digandakan tanpa izin penerbitnya. Pada masa itu, komunitas tersebut dipengaruhi kuat oleh dasar radio hamnya danetika hacker, yang berpendapat bahwa innovasi dan pengetahuan patut dibagi oleh komunitas pengguna komputer. Gates kemudian mendirikan Microsoft Corporation, salah satu perusahaan paling sukses di dunia, dan memimpin arah kepada pembukaan industri software komputer.
Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik untuk caranya berdagang. Satu contoh ialah MS-DOS. Pada akhir dasawarsa 1970, IBM berencana untuk memasuki pasaran komputer personal dengan komputer personal IBM, yang diterbitkan pada 1981. IBM memerlukan sistem operasi untuk komputernya, yang direncanakan dapat mencakup dan mengelola arkitektur 16-bit oleh keluarga chip x86 Intel. Setelah berunding dengan sebuah perusahaan lain (Perusahaan Digital Research di California), IBM bertanya kepada Microsoft. Tanpa memberitahu tentang ikatan mereka dengan IBM, eksekutif-eksekutif Microsoft membeli sebuah system operasi x86 dari perusahaan Seattle Computer seharga $50,000. (Ada kemungkinan Microsoft dilarang IBM untuk memberitahukan tentang ikatannya kepada orang awam) Microsoft kemudian melisensikan sistem operasi ini ke IBM (yang menerbitkannya dengan nama PC-DOS) dan bekerja dengan perusahaan komputer untuk menerbitkannya dengan nama MS-DOS, pada setiap system komputer yang dijual.
Rencana Microsoft amat sukses tetapi digugat oleh Seattle Computer karena Microsoft tidak memberitahukan mengenai ikatannya dengan IBM untuk membeli system operasi itu dengan murah; oleh sebab ini, Microsoft membayar uang kepada Seattle Computer, tetapi tidak mengakui kesalahannya. Reputasi Gates kemudian lebih diburukkan oleh tuntutan dakwaan monopoli oleh Departemen Keadilan A.S. dan perusahaan-perusahaan individu yang menentang Microsoft dalam akhir dasawarsa 1990.
Dalam dasawarsa 1980 Gates gembira atas kemungkinan penggunaan CD-ROM sebagai media penyimpanan dokumen, dan mensponsori penerbitan buku CD-ROM: The New Papyrus yang mempromosikan ini.
Tidak dapat disangkal bahwa Bill Gates telah melakukan beberapa kesalahan dalam bisnis softwarenya. Hal ini terbukti dengan beberapa dakwaan yang diarahkan kepadanya berkaitan dengan cara - cara bisnis yang melanggar undang-undang bisnis Amerika Serikat, misalnya monopoli Internet Explorer pada sistem operasi Windows.
Pada tahun 2000, Bill Gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO dan memandatkannya kepada kawan lamanya, Steve Ballmer. Gates kemudian memilih untuk kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu sebagai pencipta perangkat lunak. Kini Bill Gates menjadi Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaannya sendiri, Microsoft Corp.
Dalam kehidupan pribadinya, Gates menikah dengan Melinda French pada 1 Januari 1994. Mereka mempunyai tiga orang anak, Jennifer Katharine Gates (1996), Rory John Gates (1999) and Phoebe Adele Gates (2002).
Dengan istrinya, Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, sebuah yayasan sosial filantropi. Para kritikus mengatakan ini merupakan pembuktian terhadap kemarahan orang banyak tentang atas praktik monopoli dan adikuasa perusahaannya, tetapi mereka yang dekat dengan Gates berkata bahwa ia telah lama berencana untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya. Pada tahun 1997 koranWashington Post menyatakan bahwa "Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan 90 persen daripada hartanya semasa dia masih hidup." Untuk meletakkan ini dalam perspektif yang benar, sumbangan ini, walau apa sebabnya, telah menyediakan uang yang amat diperlukan untuk beasiswa universitas kaum minoritas, menentang AIDS dan sebab-sebab lain, kebanyakannya isu-isu yang biasa tidak dipedulikan oleh komunitas penderma, seperti penyakit-penyakit yang biasa kita lihat di dunia ketiga. Dalam bulan Juni 1999, Gates dan istrinya mendermakan $5 miliar kepada organisasi mereka, pendermaan yang paling besar dalam dunia oleh individu-individu yang hidup.
Pada tahun 1994, ia membeli Codex Leicester, sebuah koleksi naskah manuskrip Leonardo da Vinci; pada tahun 2003 koleksi ini dipamerkan di Museum Seni Seattle.
Pada tahun 2005, Gates menerima penghargaan kesatriaan (Knight Commander of the Order of the British Empire Kehormatan) dari Ratu Elizabeth II.
Pada 27 Juni 2008, Gates mengundurkan diri dari sebagian besar jabatannya di Microsoft (namun tetap bertahan sebagai ketua dewan direktur) dan mengkonsentrasikan diri pada kerja kedermawanan melalui yayasan yang didirikannya, Yayasan Bill & Melinda Gates.
[sunting]ates




FAKTA FAKTA KEKAYAAN BILL GATES
Mau tau seberapa kaya sih Bill Gates itu? Inilah Fakta-faktanya..

1. Bill Gates menghasilkan US$250 setiap detiknya, itu sekitar US$20 juta sehari dan US$7,8 milyar setahun!

2. Jika dia menjatuhkan US$1.000, dia bahkan tidak perlu repot-repot lagi untuk mengambilnya kembali karena sama dengan waktu 4 detik untuk mengambil, dia sudah memperoleh penghasilan dalam jumlah yang sama.

3. Utang nasional Amerika sekitar US$5,62 trilyun, jika Bill Gates akan membayar sendiri utang itu, dia akan melunasinya dalam waktu kurang dari 10 tahun.

4. Dia dapat menyumbangkan US$15 kepada semua orang di dunia tapi tetap dapat menyisakan US$5 juta sebagai uang sakunya.


5. Michael Jordan adalah atlit yg dibayar paling mahal di Amerika. Jika dia tidak makan dan minum dan tetap membiarkan penghasilannya utuh dalam setahun sejumlah US$30 juta, dia tetap harus menunggu sampai 277 tahun agar bisa sekaya Bill Gates sekarang.

6. Jika Bill Gates adalah sebuah negara, dia akan menjadi negara terkaya sedunia nomor ke 37 atau jadi perusahaan Amerika terbesar nomor 13, bahkan melebihi IBM.

7. Jika semua uang Bill Gates ditukarkan ke dalam pecahan US$1, kita dapat menyusunnya menjadi jalan dari bumi ke bulan, 14 kali bolak balik. Tapi jalan itu harus dibuat non stop selama 1.400 tahun dan menggunakan total 713 buah pesawat Boeing 747 untuk mengangkut semua uang itu.

8. Bill Gates sekarang berumur 40 tahun. Jika kita mengasumsikan dia dapat hidup 35 tahun lagi maka dia harus membelanjakan US$6,78 juta per hari untuk menghabiskan semua uangnya sebelum dia pergi ke surga.

9. Tapi! Jika pemakai Microsoft Windows dapat mengklaim US$1 untuk setiap kali komputernya hang karena Microsoft Windows, Bill Gates akan segera bangkrut dalam waktu 3 tahun!


BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan


Berdasarkan pembahasan diatas, simpulan yang didapat adalah munculnya karakteristik-karakteristik yang kreatif pada peserta didik dikarenakan adanya factor-faktor yang mempengaruhi, baik dari factor lingkungan termasuk orang tua maupun dari diri peserta didik itu sendiri. Kemudian karakteristik-karakteristik tersebut akan terus berkembang di dalam diri peserta didik, menjadikan seseorang yang memiliki jiwa kreativitas yang tinggi, dimana kreativitasitu merupakan cirri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi sesuatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan, dan mencari alternative pemecahannya melalui cara-caraberfikir yang divergen.



DAFTAR PUSTAKA

Clark,B.1979. Growing Up Gifted. Colombus: Charles E
Gilford,J.P.1967.The Nature Of Human Intelligensi.New York:Mac.Grow Hill
Rismayadi.2010. pengembangan kreativitas anak. (onlile). http://rismayadiyadi.blogspot.com/2010/08/pengembangan- kreativitasmbangan Kreativitasanak-melalui.html. (Rabu, 4 Mie 2011 Pukul 13.30 WIB).
Umami, Ida.2011.Perkembangan Peserta Didik. Metro : Universitas Muhammadiyah Metro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.