Kamis, 04 November 2010

Makalah Pengantar Pendidikan

ANALISIS PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN IPTEK

Pendidikan Islam sangat berhubungan dengan media pengembangan IPTEK, dimana pendidikan islam berperan penting di dalam kehidupan sehari-hari. Di zaman yang modern ini teknologi informasi telah maju dengan pesatnya, dengan adanya teknologi ini dapat membuat dampak poditif dan negatifbaik untuk pelajar maupun untuk masyarakat sekitarnya. Dampak positif antara lain : menambah wawasan dan informasi yang belum di ketahui, dapat mempermudah mengerjakan soal-soal dengan bantuan teknologi. Sedangkan dampak negatif antara lain : menurunnya motivasi belajar, berkurangyna jam belajar karena lebih senang menonton acara hiburan yang bisa di akses melalui internet, dan bisa menyebabkan merosotnya moral seseorang. Dengan berkembangnya dan majunya IPTEK kita dapat menyimpulkan bahwa IPTEK bisa menaikan kwalitas hidup manusia dan IPTEK juga bisa menurunkan moral dan agama masyarakat maka manusia disesatkan oleh setan , menyesatkan hidup manusia dengan cara menonton video porno melalui internet, dan membunuh seseorang melalui jaringan facebook, maka dari itu kita harus bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.

ANALISIS HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR

Orang tua sangat berperan dengan prestasi belajar anaknya. Prestasi belajar juga sangan diperlukan oleh seorang anak untuk menunjang ilmu dan pengetahuan mereka. Hal-hal yang mempengaruhi berkurangnya prestasi belajar antara lain : di mulai dari dalam diri siswa, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan kurangnya dorongan dan motivasi keluarga. Jadi orang tua yang paling utama menjadi peran untuk motivasi anaknya, setiap orang tua memberikan partisipasi yang berbeda-beda kepada anaknya. Latar belakang orang tua juga bisa menunjang kurangnya prestasi belajar, misalnya : latar belakang pekerjaan,pendidikan,ekonomi,dan pengetahuan. Oleh karena itu partisipasi anak sangat di perlukan untuk prestasi belajar seorang anak .


ANALISIS PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan harus berlandaskan pada pembentukan manusia yang memiliki kemampuan supaya bisa mengimbangi antara kemampuan dengan pendidikan, di dunia ini orang yang tidak mempunyai pendidikan akan jauh tertinggal baik dari segi pikiran, informasi ataupun dari segi yang lainnya. Maka dari itu pendidikan sangatlah penting untuk mengetahui memperluas ilmu pengetahuan dan pendidikan yang sudah mulai berkembang begitu modern supaya mampu mengembangkan kemampuan kita dengan baik dan bisa sederajad dengan orang-orang yang punya kemampuan dan pendidikan yang luas. Pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan IPTEK. Setiap adanya perkembangan IPTEK dengan segera masukan hasil perkembangan tersebut ke dalam bahan ajaran supaya cepat meluas di kalangan siswa maupun mahasiswa, begitu juga sebaliknya pendidikan juga dipengaruhi oleh cabang-cabang IPTEK utamanya ilmu-ilmu perilaku. Seiring dengan majunya IPTEK ilmu pendidikan juga mengalami kemajuan pesat, dengan adanya teknologi tersebut para siswa ataupun mahasiswa lebih mudah mencari informasi terbaru untuk memperluas pendidikan dan ilmu pengetahuan mereka. Pendidikan mempunyai tujuan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia. Prestasi belajar sangat di perlukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuanmateri yang di terima. Motivasi mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar, misalnya : guru memberi motivasi kepada siswa untuk memelihara dan meningkatkan semangat belajar. Di zaman yang semakin modern ini orang tua kebanyakan menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya ada sekolah padahal orang tua harus bisa memberikan perhatian,partisipasi dan motivasi semangat belajar. Hal ini sangat mempengaruhi meningkat atau menurunnya prestasi belajar.


PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN IPTEK

Perspektif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuka peluang suatu pembicaraan budaya yang bermanfaat. Apakah penerapan atau pemanfaatan teknologi akan diabdikan untuk kepentingan-kepentingan kapilastik atau sosialistik. Hal ini berpulang pada pemakainya, ideologi IPTEK adalah pantulan dari ideology (kondisi) manusia yang memegang kendalinya. Kemajuan sains dan teknologi adalah ciri lain dari era global jika abad ke-20 dipandang sebagai abad sains dan teknologi yang di dewakan, maka abad ke-21 adalah abad ketika umat manusia mengalami guncangan dahsyat karena tidak sanggup mengikuti kemajuan sains dan teknologi yang kadang-kadang berkembang demikian cepat dan spektakuler. Adanya IPTEK merupakan kemajuan di dunia yang sudah modern dan kemajuan IPTEK melahirkan berbagai dampak positif maupun negatif. Tidak bisa dipungkiri kehadiran teknologi merupakan sarana dan prasarana dalam kehidupan manusia, namun sebagai penggunanya harus disertai dengan penghayatan etik oleh manusia disamping itu manusia juga harus berkreasi dalam menanggulanginya.
Kemajuan IPTEK yaitu pendidikan sebagai sarana dan prasarana pengembang kemajuan IPTEK selalu tidak lepas dari peranan dan fungsinya. Dari sini dijelaskan memaparkan apa dan bagaimana pendidikan khususnya pendidikan Islam itu berfungsi sebagai media dalam pengembangan IPTEK , sehingga pada akhirnya diharapkan dapat mewujudkan eksistensi kehidupan manusia yang sesuai dengan perubahan zaman. Dengan demikian pendidikan dalam arti luas adalah meliputi perbuatan atau semua usaha generasi tua untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta ketrampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah. Pendidikan dapat ditinjau dari dua segi, yakni dari segi pandangan masyarakat dan dari segi pandangan individu. Dari segi pandangan masyarakat, pandidikan berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda agar hidup masyarakat itu tetap berkelanjutan atau dengan kata lain masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dari generasi ke generasi agar identitas masyarakat tersebut terpelihara. Dilihat dari segi individu, dampak kemajuan IPTEK Fenomena Kehidupan teknologi sebenarnya bukanlah semata-mata ‘trade mark” kehidupan manusia sekarang. Kehidupan teknologis telah menyatu dengan kehidupan manusia “sepanjang masa”. Seperti analisis sosiologis historis yang dilakukan pakar muslim terhadap kehidupan manusia pada zaman nya, terungkap bagaimana teknologi telah diterapkan dengan beberapa asas atau prinsip-prinsip yang menyertainya. Bersamaan dengan itu, ilmu dan teknologi telah maju dan berkembang. Teknologi merupakan pendorong utama globalisasi dalam berbagai bidang. Kemajuan teknologi yang sangat pesat membawa dampak positif maupun negatif dalam hal ini bukan kepada kedua komponen peradaban ini (ilmu pengetahuan dan teknologi) itu sendiri, tetapi pada orang yang mengontrol teknologi atau oleh orang yang di kontrol oleh teknologi. Kemajuan IPTEK dapat membawa kemanfaatan bagi manusia dalam dunia pendidikan antara lain untuk pembelajaran jarak jauh, peningkatan motivasi, perbaikan cara pembelajaran, penelusuran informasi, pembelajaran dengan bantuan komputer dan mengelola administrasi. Adapun dampak negatif teknologi informasi itu antara lain: munculnya kemerosotan moral, perubahan nilai, kejahatan dan tindakan kriminal, dampak sosial ekonomi, dampak dalam bidang pendidikan antara lain menurunnya motivasi dan prestasi belajar, berkurangnya jumlah jam belajar dan bermain atau sosialisasi anak, timbulnya rasa malas belajar, malas membaca dan tugas-tugas lain karena lebih senang menonton berbagai acara hiburan.Dengan kemajuan IPTEK di satu pihak mampu menaikkan kualitas kehidupan manusia, sedang di pihak lain tidak sedikit manusia sebagai sumber tenaga kerja menjadi tergeser dalam memperjuangkan nafkah hidupnya. Manusia dalam masyarakat modern menghadapi kehidupan yang semakin berat (Struggle of life) untuk sampai di tengah atau di puncak piramid manusiawi. Nilai-nilai itu sebagian sejalan dengan ketentuan-ketentuan Allah Swt, namun sangat banyak yang diboncengi setan untuk menyesatkan manusia. Individualisasi bergerak ke arah individualisme dan bahkan egoisme, memunculkan sikap acuh pada kepentingan hidup bersama. Kondisi semacam ini semakin memperbesar tugas pendidikan dalam membantu anak didik untuk mencapai kedewasaan masing-masing. Kemajuan IPTEK ternyata juga mengarah pada munculnya mendewakan akal pikiran kehadiran teknologi dengan berbagai kemajuan yang dibawanya adalah bersifat fasilitatif terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu penerimaannya itu bukannya tanpa kritik, karena kehadirannya menimbulkan dampak positif dan negatif. Bila kita bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya, maka kita tidak akan terbawa arus dan hanyut oleh nya.
Strategi pendidikan sebagai media pengembang IPTEK Ketika berhadapan dengan ide-ide informasi dan polarisasi ideology dunia terutama didorong oleh kemajuan IPTEK modern. Yang menjadi tantangan dan titik sentral problem modernisasi adalah berbagai standar kehidupan yang dilaksanakan oleh kekuatan-kekuatan yang berpijak pada materialisme dan sekularisme. Hal ini mendorong manusia untuk memusatkan ilmu pengetahuan dan informasi nya sebagai sumber strategis pembaharuan. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini akan menimbulkan dan keterasingan oleh dunia modern. Dalam meningkatkan motivasi belajar, yang digunakan sebaiknya lebih banyak pendekatan kewahyuan dari pada motivasi yang didasari materialisme. Hindarkanlah suatu motivasi belajar dan bekerja yang hanya berupaya untuk mendapatkan penguasaan IPTEK . Karena itu pendidikan keagamaan perlu ditekankan pada pendidikan moral dan hendaknya pendidikan tersebut tidak hanya menekankan pengetahuan saja, termasuk sistem evaluasi proses belajar mengajar. Sikap dan  perilaku lebih mencerminkan keimanan danketaqwaan. Sejalan dengan hal tersebut, Chabib Thoha menyebutkan adanya dua strategi pendidikan Islam dalam menghadapi berbagai tantangan dan dampak IPTEK tersebut, yaitu strategi global dan strategi sektoral. Strategi global mempunyai dua pendekatan yaitu pendekatan sistemik dan proses. Pendekatan sistemik, khususnya di bidang pendidikan diperlukan keputusan politik. Alasannya ialah karena Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perlu disusun sistem nasional dalam berbagai bidang. Misalnya sistem politik nasional, sistem ekonomi nasional, sistem demokrasi nasional, termasuk sistem pendidikan  nasional. Diantara keputusan politik dalam pendekatan ini ialah masukan pendidikan Islam sebagai sub sistem dalam pendidikan nasional. Apabila semua kegiatan dan kelembagaan pendidikan islam menempatkan dirinya diluar sistem nasional, maka ia akan terisolir dari peraturan politik. Hal ini berarti dia kehilangan peluang untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Yang kedua dengan lewat pendidikan proses, artinya meningkatkan makna sistem pendidikan nasional melalui pendidikan yang berwawasan nilai. Adapun tujuan pendidikan yang berwawasan nilai adalah pendidikan yang sampai pada haket dan ilmu teknologi. Praktek pendidikan ini di Indonesia belum sampai pada pendidikan yang berwawasan nilai.
Strategi sektoral untuk pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan IPTEK itu mencakup ruang lingkup antara lain:
a.Mendorong motivasi anak didik ke arah pengembangan IPTEK itu sendiri, dimana nilai-nilai Islami menjadi sumber acuannya.
b.Mendidik ketrampilan, memanfaatkan produk IPTEK bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat islam pada khususnya.
c.Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan IPTEK, serta hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas IPTEK dalam bidang masingmasing.
d.Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari kehidupan manusia.
Adapun ruang lingkup strategi tersebut merupakan sebagian solusi bagi pendidikan Islam agar tidak hanyut terbawa arus modernisasi dan kemajuan IPTEK. Namun demikian Al-Qur’an dan Sunnah yang berorientasi kan kepada hubungan manusia dengan Tuhan dan sesamanya, serta dengan alam sekitar. Oleh karena itu untuk menghadapi kemajuan iptek, pendidikan Islam haruslah pendidikan Islami, yakni yang dijiwai oleh nilai-nilai akidah dan moral Al-Qur’an dan diterapkan pada semua strata dan jenjang serta jenis pendidikan. Asumsi dasarnya adalah bahwa nilai moral Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan  Sunnah memiliki sifat yang unggul kompetitif secara universal. Dengan demikian produk-produk hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan senantiasa bernilai positif serta mendatangkan kemanfaatan bagi kehidupan manusia.


HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh.
Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Hingga saat ini perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang semakin tinggi dan maju. Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.
Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang ingin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menetapkan ilmu pengetahuan dan teknologi pembangunan di bidang pendidikan yang menitikberatkan pada bidang penguasaan IPTEK sebagaimana yang tercantum dalam GBHN (1998) yakni:  “Titik berat pembangunan pendidikan di Indonesia diletakkan pada mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan serta perluasan belajar pada jenjang pendidikan menengah pertama dalam rangka perluasan persiapan wajib belajar pada pendidikan menengah pertama, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”.
Salah satu indikator yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah tercermin dari prestasi belajar yang dicapai atau nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang disajikan pada lembaga pendidikan tersebut termasuk dalam mata pelajaran matematika. Beberapa hasil penelitian di Indonesia yang telah memberikan gambaran rendahnya hasil matematika siswa diungkapkan Djojonegoro (1994) bahwa: “Pencapaian Nilai Ebtanas Murni siswa SLTP dan SLTA dalam bidang studi IPA  matematika hampir selalu terendah bila dibandingkan dengan bidang studi yang lain;. Hal ini merupakan masalah yang sangat memprihatinkan bagi semua pihak, dan rendahnya hasil belajar matematika tersebut diasumsikan karena ada hambatan yang dialami siswa. Hambatan yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal (dari dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), di antaranya: fasilitas belajar, partisipasi orang tua, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi berprestasi, sikap terhadap sekolah serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bedjo (1996) bahwa: “Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa di antaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suryabrata (1988) bahwa: “Faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kondisi psikologis dan fisiologis, sedangkan faktor dari laut meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan berbagai sarana dan prasarana dalam belajar. Selanjutnya dikemukakan pula oleh Bejdo (1999) bahwa keberadaan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri siswa misalnya agar dapat berkembang baik, maka perlu ada dorongan dari keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung dapat menghambat perkembangan siswa itu sendiri.
Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat penting. Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa partisipasi orang tua berperan dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Setiap orang memberikan partisipasi dalam kegiatan belajar anak-anaknya dengan cara yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena latar belakang keluarga yang berbeda pula. Latar belakang yang dimaksudkan di sini adalah pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, tingkat sosial ekonomi orang tua, wawasan orang tua, dan komunikasi antara orang tua dengan anaknya. Dan beberapa latar belakang tersebut, pertama pendidikan orang tua merupakan faktor yang biasanya dapat mempengaruhi partisipasi mereka terhadap anaknya, sehingga secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pula terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas bahwa partisipasi orang tua dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa termasuk dalam mata pelajaran IPA Biologi. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dikaji hal-hal yang berhubungan antara partisipasi orang tua dengan prestasi belajar IPA Biologi pada siswa kelas V pada SD Inpres Rappokalling 2 Makassar. Pemilihan siswa kelas V pada SD Inpres Rappokalling 2 Makassar sebagai obyek penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa siswa pada jenjang kelas tersebut berada pada masa transisi. Artinya, bahwa siswa kelas V yang akan menuju jenjang pendidikan di sekolah lanjutan, tentunya sangat berbeda bila masih tetap berada jenjang pendidikan dasar. Oleh karena itu, maka masa transisi tersebut, partisipasi orang tua sangat diperlukan untuk mengontrol perilaku anak, khususnya dalam hal belajar perlu mendapat perhatian yang serius.


PENGARUH MOTIVASI METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Sisdiknas : 2003). Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai tujuan yaitu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh mana anak terhadap materi yang diterima.
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah . Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi selama ini kebanyakan motivasi belajar . Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor metode pembelajaran, selain siswa unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa metode pembelajaran akuntansi adalah cara atau pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran akuntansi. Mata pelajaran akuntansi adalah mata pelajaran yang membutuhkan kasabaran, kecermatan, serta ketelitian. Untuk itu guru dituntut untuk tidak hanya menyampaikan materi secara lisan atau ceramah saja tetapi harus memilih metode yang dapat melatih siswa belajar, misalnya dengan diskusi, praktek, memperbanyak latihan mengerjakan soal. Selama ini guru di dalam menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah secara lisan dan dengan menjelaskan materi di papan tulis.
Selain faktor metode pembelajaran, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor lingkungan. Lingkungan merupakan suatu komponen sistem yang ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam penelitian ini kondisi lingkungan sekolah dan keluarga menjadi perhatian karena faktor ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung di sekolah nilai-nilai kehidupan ditumbuhkan dan dikembangkan. Oleh karena itu, sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa. Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar selain lingkungan sekolah, lingkungan keluarga juga berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga, perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang. Seiring dengan perkembangan zaman, dalam kenyataannya tidak terasa telah terdapat pergeseran fungsi dan peranan orang tua terhadap pendidikan anaknya. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah, padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih, karena waktu di rumah lebih banyak daripada di sekolah. Hal itu dapat disebabkan karena faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat berasal dari dalam diri siswa antara lain motivasi belajar, sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan faktor lingkungan.
Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi diperlukan Kecerdasan Intelektual (IQ) yang juga tinggi. Namun, menurut hasil penelitian terbaru dibidang psikologi membuktikan bahwa IQ bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi salah satunya adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam rapor. Bila siswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, maka akan meningkatkan prestasi belajar. Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar .s

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muhamad. 2006. Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum (online).
      http/www.Pendidikan Islam.com. diakses pada Selasa. 24 Oktober 2010.
      Pukul 21.41.
Istanti, Dwi. 2007. Pengaruh Motivasi Metode Pembelajaran dan Lingkungan
      Terhadap Prestasi belajar (online). http/www.motivasi-metode-
      pembelajaran-lingkungan.com. diakses pada Selasa. 24 Oktober 2010.
      Pukul 21.57.
Suharni. Pengaruh Motivasi Metode Pembelajaran dan Ligkungan Terhadap
         Prestasi Belajar (online). http/www.peranan-iptek-dalam-pendidikan.com.
        diakses pada Selasa. 24 Oktober 2010. Pukul 22.03.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.