TUGAS KELOMPOK
DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPA
Drs.Purwiro Harjati,M.Pd.
SAINS Menuju ke ALQURAN
OLEH :
NO
|
NAMA
|
NPM
|
ACC
|
1.
|
Andi Pebriudin
|
10311686
|
1.
|
2.
|
Alpan
Pramudika
|
10311685
|
2.
|
3.
|
Vera Dwi
Agitasari
|
10311665
|
3.
|
4.
|
Wahidah
Sholihah
|
10311666
|
4.
|
5.
|
Widya Sari Astuti
|
10311667
|
5.
|
6.
|
Yeni Arista
|
10311669
|
6.
|
7.
|
Yeni
Yunitasari
|
10311670
|
7.
|
8.
|
Yuli Marheti
|
10311672
|
8.
|
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
KELAS B
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2011
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan semesta alam yang
sampai saat ini masih memberikan limpahan kasih sayangnya kepada kita dan
khususnya kepada kami karena dapat menyelesaikan tugas mandiri mata kuliah Darar-Dasar
Pendidikan MIPA ini, dengan judul “SAINS--ALQURAN”.
Pada kesempatan ini penyusun
menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Drs.Purwiro Harjati, M.Pd. selaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada kami dan kepada semua pihak
yang telah membantu terselesainya tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam pembuatan tugas ini, untuk itu kritik dan saran sangat
penyusun diperlukan demi perbaikan kedepannya. Terakhir kami berharap semoga
penyusun makalah ini akan dapat memberikan manfaat khususnya bagi saya.
Metro,
April 2011
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…….……………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…..………………………………………………………… iii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………….... 1
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………… 2
2.1 Fisika
dan Alquran……………...………………………..…… 2
2.2 Biologi
dan Alquran………………………….....……………. 4
2.3 Bumi dan Alquran…………………………………………….. 11
2.4 Astronomi dan Alquran …………………………….………….. 15
BAB
III PENUTUP
KESIMPULAN….……………………………….……………… 22
DAFTAR
PUSTAKA
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
Kaum Muslim menyebutkan mujizat-mujizat ilmiah yang dinyatakan tanpa
bukti di dalam Qur'an dan Hadis untuk mencoba dan membuktikan dasar keilahian
keyakinan mereka. Dalam kajian singkat mengenai ilmu pengetahuan Islam ini,
pernyataan-pernyataan ini telah ditolak. Jelas tak ada kekuatan gaib yang memberikan Muhammad 'informasi ilmiah
sains' ini. Sementara kaum Muslim mendebat bahwa pengetahuan ilmiah yang
sudah maju dalam Qur'an itu adalah merupakan tanda dari keilahian asal mereka,
tokoh-tokoh dan pemikir yang rasionil menunjukkan bahwa kekeliruan-kekeliruan
ilmiah yang banyak dan nyata serta perselisihan dalam Qu'ran itu menunjukkan
kepada asalnya yang sesungguhnya dari tangan dan kata-kata manusiawi.
Lewat sepuluh tahun terakhir semakin banyak kaum Muslim menyatakan Qur'an
sebagai buku yang penuh berisi keajaiban-keajaiban ilmu pengetahuan. Banyak web
site, buku-buku dan video diproduksi yang menyatakan bahwa Islam adalah
benar-benar suatu agama yang bersumberkan keilahian, menyebutkan
pernyataan-pernyataan yang kononnya "secara ilmiah akurat" dalam
Qur'an dan Hadis. Banyak dari
karya-karya ini memperkenalkan pernyataan-pernyataannya dengan kalimat seperti:
"Satu dari hal yang
paling luar biasa dalam Quran adalah bagaimana ia menguraikan ilmu pengetahuan.
Quran yang dinyatakan kepada Muhammad (saw) pada abad ke 7 berisikan
fakta-fakta ilmiah menakjubkan yang sedang ditelusuri di abad ini. Para ahli
ilmu pengetahuan terkejut dan kerap terbungkam saat mereka diperlihatkan betapa
terperinci dan akuratnya beberapa ayat dalam Quran tentang ilmu pengetahuan
modern.."
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fisika dan Alquran
A. RAHASIA BESI
Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al
Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu
sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang
padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia
...." (Q.S.Al-hadid, 57:25). Kata "anzalnaa" yang berarti
"kami turunkan" bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi
manusia.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti
bintang-bintang raksasa. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu
dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan
akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau
"supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung
besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui
ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi kiriman dari bintang-bintang yang
meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke
bumi", seperti dalam ayat tersebut: Jelaslah fakta ini tidak dapat
diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.
2
B.
PENCIPTAAN YANG BERPASANG-PASANGAN
"Maha
Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui." (Q.S.Yasin, 36:36)
Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan
secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933.
Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi
berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki
sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi,
elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta
ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
"…setiap
partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan dan hubungan
ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan
pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap
tempat."
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan
dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan
kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat
tersebut yang tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al
Qur'an diturunkan.
C. RELATIVITAS WAKTU
Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara
ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu oleh ilmuwan
besar, Albert Einstein, awal abad ke-20. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan
oleh massa dan kecepatan.
3
Tapi
ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat
relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
"Dan mereka
meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak
akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya
sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Q.S.Al-Hajj,
22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian
(urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu." (Q.S.As-Sajdah, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap)
kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Q.S.Al-Ma’arij,
70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan
waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat
singkat sebagai sesuatu yang lama.
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu
tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah
hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman:
'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya
mengetahui'." (Q.S.Al-Mu’minun, 23:122-114).
2.2 Biologi dan Alquran
A. BAGIAN OTAK YANG MENGENDALIKAN GERAK
KITA
"Ketahuilah,
sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik
ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (Q.S.Al-Alaq,
96:15-16).
4
Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam
ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun
belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur
fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Jika
kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita
temukan daerah frontal cerebrum (otak besar).
Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi
temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:
Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian
depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi.
Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan,
dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar
dan dusta. Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi
durhaka" benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang dapat
diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah
dalam Al Qur'an.
B.
KELAHIRAN MANUSIA
Manusia sering diingatkan
bagaimana manusia sampai ke bumi, tahap-tahap mana yang telah kita lalui, dan
apa bahan dasarnya:
"Kami telah menciptakan kamu; maka
mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang
kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang
menciptakannya?" (Q.S.Al-Waqi’ah, 56:57-59).
Beberapa informasi di dalam
ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad
ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
5
1.
Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya
(spermazoa).
(spermazoa).
2. Sel
kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3.
Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap
di dalam rahim.
·
Setetes mani
Bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya
sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :
"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus?
Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?" (Q.S.Al-Qiyamah,
75:36-37).
Fakta
bahwa manusia tidak diciptakan dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi
hanya sebagian kecil darinya, dinyatakan dalam Al Qur'an dengan ungkapan, "setetes mani yang ditumpahkan".
·
Campuran dalam air mani
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma
saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan.
Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang
diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu
masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
"Sungguh,
Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia
(anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Q.S.Al-insan, 76:2)
Di
ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia
diciptakan dari "bahan campuran" ini:
6
"Dialah
Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia
dari tanah liat. Kemudian Ia
menjadikan keturunannya dari sari air yang hina." (Q.S.As-sajdah, 32:7-8)
·
Jenis
kelamin bayi
"Dialah
yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila
dipancarkan." (Q.S.An-najm, 53:45-46).
Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel
sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan
jenis kelamin ini.
Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah
satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan
berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua
selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang
pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang
lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung
dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis
kelamin pria.
Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana
dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita. Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga
ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. Bahkan di banyak masyarakat,
diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa
kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan.
Namun, tiga belas abad sebelum
penemuan gen manusia, Al Qur'an telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan
keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis
kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.
7
·
Segumpal
darah yang melekat di rahim
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari
bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai
"zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan
membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat
oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak
melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding
rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan
semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi
pertumbuhannya.
Di sini, pada bagian ini, satu
keajaiban penting dari Al Qur'an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang
tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata "'alaq" dalam Al
Qur'an:
"Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal
darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Q.S.Al-alaq, 96:1-3)
Arti kata "'alaq"
dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada suatu tempat".
Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada
tubuh untuk menghisap darah.
Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim
ibu berbentuk zigot, yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari
makanan dari darah ibu. Kata "'alaq", yang bermakna "sesuatu
yang menempel pada suatu tempat" dan digunakan untuk menjelaskan lintah
yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
·
Pembungkusan tulang oleh otot
"Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik" (Q.S.Al-mu’minun, 23:14).
8
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam
rahim ibu. Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan
kalimat berikut:
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan
tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)
Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu
dipaparkan dalam Al Qur'an. Sebagaiman diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al
Mu'minuun, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya
mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh
sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: "…dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging".
Singkatnya, tahap-tahap pembentukan manusia dengan penemuan embriologi
modern sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an.
·
Tiga tahapan bayi dalam rahim
- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap
pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah
segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring
pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri
mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung
selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai
"embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk
dari lapisan- lapisan sel tersebut.
9
- Tahap fetus
Dimulai dari
tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini
dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran.
Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan
wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun
pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini
berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
C. AIR SUSU IBU
Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak
tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan
sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan
makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan
sumber makanan yang menakjubkan ini.
Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah
satu fakta yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa
menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat. (Rex D. Russell, Design in Infant Nutrition, http:// www.
icr.org/pubs/imp-259.htm)
“Allah
memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang hanya
diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya
"…menyapihnya dalam dua tahun…".
"Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu." (Q.S.Lukman, 31:14).
10
D. TANDA
PENGENAL MANUSIA PADA SIDIK JARI
Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat
khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya
sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki
serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain. Itulah mengapa
sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya
dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia.
Saat dikatakan
dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia
setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus
ditekankan:
"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali)
tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya
dengan sempurna." (Q.S.Al-Qiyamah, 75:3-4)
Setiap orang,
termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang
khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Sistem
pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana
yang digunakan saat ini.
2.3 Bumi dan Alquran
A. LAPISAN-LAPISAN ATMOSFER
Fakta yang
kini telah diterima bahwa atmosfir terdiri dari lapisan-lapisan berbeda yang
tersusun secara berlapis, satu di atas yang lain. Persis sebagaimana dipaparkan
dalam Al Qur’an, atmosfir terdiri dari tujuh lapisan.
Jika kita
hitung jumlah lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah tersebut, kita
ketahui bahwa atmosfer tepat terdiri atas tujuh lapis, seperti dinyatakan dalam
ayat tersebut.
1. Troposfer
2. Stratosfer
11
3. Ozonosfer
4. Mesosfer
5. Termosfer
6. Ionosfer
7. Eksosfer
Satu fakta
tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an adalah bahwa langit
terdiri atas tujuh lapis.
"Dia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju
langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S.Al-Baqarah, 2:29).
"Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka
Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya." (Q.S.Fushshilat, 41:11-12).
B. FUNGSI GUNUNG
Dengan perpanjangannya yang menghujam jauh ke dalam maupun ke atas
permukaan bumi, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi yang
berbeda, layaknya pasak. Kerak bumi terdiri atas lempengan-lempengan yang
senantiasa dalam keadaan bergerak. Fungsi pasak dari gunung ini mencegah
guncangan dengan cara memancangkan kerak bumi yang memiliki struktur sangat
mudah bergerak.
Al Qur’an
mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari gunung.
"Dan telah Kami jadikan di
bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama
mereka..." (Q.S.Al-anbiya, 21:31)
Sebagaimana
terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gunung-gunung berfungsi mencegah
goncangan di permukaan bumi.
12
Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di masa
ketika Al Qur’an diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja
terungkap sebagai hasil penemuan geologi modern.
C. KEGELAPAN DAN GELOMBANG DI
DASAR LAUTAN
Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil
mengungkapkan bahwa antara 3 hingga 30% sinar matahari dipantulkan oleh
permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar
matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga
kedalaman 200 meter, kecuali sinar biru. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak
dijumpai sinar apa pun. Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40
surat An Nuur sekitar 1400 tahun yang lalu.
"Atau
seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di
atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang
tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat
melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah
tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (Q.S.An-nur, 24:40)
Keadaan umum
tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans: Kegelapan
dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau
lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman
1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John
Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27).
D. KADAR HUJAN
Fakta lain yang
diberikan dalam Al Qur’an mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi
dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai
berikut;
"Dan Yang menurunkan air dari
langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri
yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (Q.S.Az-zukhruf, 43:11).
13
Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam
bentuk hujan berjumlah "tetap": yakni 513 triliun ton. Jumlah yang
tetap ini dinyatakan dalam Al Qur'an dengan menggunakan istilah
"menurunkan air dari langit menurut kadar". Tetapnya jumlah ini
sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja,
kelangsungan kehidupan ini.
E. PEMBENTUKAN HUJAN
Butiran-butiran air yang lepas ke
udara adalah tahap pertama dalam proses pembentukan hujan. Setelah itu,
butiran-butiran air dalam awan yang baru saja terbentuk akan melayang di udara
untuk kemudian menebal, menjadi jenuh, dan turun sebagai hujan. Seluruh tahapan
ini disebutkan dalam Al Qur'an.
Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas dalam Al-Qur’an
berabad-abad yang lalu, yang memberikan informasi yang tepat mengenai
pembentukan hujan,
"Dialah
Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka,
apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba
mereka menjadi gembira" (Q.S.Ar-rum, 30:48).
F. PERGERAKAN
GUNUNG
Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam
sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia
tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah)
perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S.An-Naml, 27:88)
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak
bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan
magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam
sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa
benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun
kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka
bergerak saling menjauhi.
14
2.4 Astronomi dan Alquran
A. PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan
alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai
hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang
dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar
15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil
dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big
Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan
mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sensor sangat peka pada
satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil
menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti
terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta
bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:
"Dialah pencipta langit dan bumi." (Q.S.Al-an’am,
6:101).
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh
dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini.
B. MENGEMBANGNYA ALAM SEMESTA
Sejak terjadinya peristiwa
Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan
maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta
dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
15
Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi
masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut
ini:
"Dan langit itu Kami bangun dengan
kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Q.S.Adz-Dzariyat,
51:47)
Kata "langit",
sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al
Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata
tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan
bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah
yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Pada awal abad ke-20,
fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George
Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta
senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga
dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit
dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa
bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi berarti bahwa alam semesta
tersebut terus-menerus mengembang.
C. PEMISAHAN LANGIT DAN BUMI
Satu
ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
"Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman?" (Q.S.Al-anbiya, 21:30).
16
Marilah kita kaji ayat ini
kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan
bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah
("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali
tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal
berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu,
termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga
terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq"
ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan
materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam
rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta
terbentuk.
Big Bang
adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan
berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun
bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh
masyarakat ilmiah.
D. GARIS EDAR
Tatkala
merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
"Dan Dialah yang telah
menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya
itu beredar di dalam garis edarnya." (Q.S.Al-anbiya, 21:33)
Disebutkan pula
dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis
edar tertentu:
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Q.S.Yasin,
36:38)
17
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah
ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para
ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720
ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar
Apex. Ini
berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam
sehari. Bersama matahari,
semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh
jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu
gerakan serupa yang terencana.
Keseluruhan alam
semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan
dalam Al Qur'an sebagai berikut:
"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Q.S.Adz-Dzariyat,
51:7)
Terdapat
sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari
hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan
sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut
bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama
jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya
dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain
itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan
baginya.
E. BENTUK BULAT PLANET BUMI
"Dia
menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam
atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Q.S.Az-zumar, 39:5)
Dalam
Al Qur'an, kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam
ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata
ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di
atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.
18
Keterangan
yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup
satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan
ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an,
yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet
bumi yang bulat.
F. ATAP YANG TERPELIHARA
Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada
sifat yang sangat menarik tentang langit:
"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang
terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah)
yang ada padanya." (Q.S.Al-anbiya, 21:32)
Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah
abad ke-20.
Atmosfir
yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan.
Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka
mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk
hidup.
enyaring
sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya,
atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan
berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio.
Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi,
yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis
tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar
ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir
dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang
mencapai bumi.
19
Tidak
hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir,
Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet
bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam
planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan
bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk
Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari
yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan
di muka bumi.
Dr.
Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan
kita: Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara
planet-planet lain di tata surya kita.
G. LANGIT YANG MENGEMBALIKAN
Ayat ke-11 dari Surat Ath Thariq dalam Al Qur'an, mengacu pada fungsi
"mengembalikan" yang dimiliki langit.
"Demi langit yang mengandung hujan." (Q.S.Ath-Thariq,
86:11)
Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam
terjemahan Al Qur'an ini juga bermakna "mengirim kembali" atau
"mengembalikan".
Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari
sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan.
Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi
mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau
ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh
fungsi "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi
tersebut.
20
Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan
uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun
kembali ke bumi sebagai hujan.
Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan
sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke
ruang angkasa.
Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke
berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif,
sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan
televisi pada jarak yang cukup jauh.
Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya
yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum
sampai ke Bumi.
Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di
masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur'an. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al
Qur'an adalah firman Allah.
21
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai hubungan antara sains atau ilmu pengetahuan
dengan al quran dapat kita ketahui bahwa kedua hal tersebut sangatlah
berhubungan. Seperti dalam
pembahasan diatas terdapat berbagai pembuktian, keterangan, pemanfaatan, dan
pengembangan yang ditemukan oleh peneliti dalam berbagai penemuan ilmiah.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat-ayat dengan berbagai penemuan
ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain.
Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan yang telah ditemukan belumlah
terjadi sebelum abad ke-20. Oleh
karena Al Qur'an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata
yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.
22
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimus.2011.Al quran dan Astronomi.(online).
Diakses
5 April 2011. Pukul 14.20 wib.
Anonimus.2009.Al quran dan Biologi.(online).
Diakses
5 April 2011. Pukul 14.32 wib.
Anonimus.2010.Al quran dan Bumi.(online).
Diakses
5 April 2011. Pukul 15.00 wib.
Anonimus.2011.Al quran dan Fisika.(online).
Diakses
7 April 2011. Pukul 15.57 wib.
Anonimus.2011.Al quran dan Sains(online).
Diakses
7 April 2011. Pukul 16.08 wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.