Selasa, 02 November 2010

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

  1. Pengelompokan unsure berdasarkan sifat logam dan non logam
  2. Berdasarkan hokum Triad Dobereiner
“Jika 3 unsur berdekatan, maka berat atom unsure kedua setengah dari jumlah berat atom I (Ar I) berat aom III (Ar III)
  1. Berdasarkan hokum oktaf Newlands (HK.Oktaf)
“unsure yang disusun berdasarkan urutan kenaikan masa atom mempunyai sifat  yang akan terulang pada tiap unsure kedelapan”. Catatan : “Gas mulia tidak termasuk  karena belum ditemukan.
Contoh : ,H, 8F, 15CI,  ; 2Li, 9Na, 16K
  1. Berdasarkan hukum Mendeleev
“Unsur disusun berdasarkan kenaikan masa atom dan sifat kimianya.”
“Unsur disusun berdasarkan kenaikan masa atom dan sifat fisika” (Lothar Meyer)
  1. Berdasarkan system periodic unsure
  2. System periodic Mendeleev merupakan peletak dasar-dasar perkembangan system periodic modern.

SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR UNSUR

  1. Jari-jari  atom              : Jarak dari inti atom sampai kulit terluar suatu atom.
  2. Potensial  Ionisasi       : Besarnya energy minimal yang diperlukan oleh suatu atom netral   untuk melepaskan sebuah electron yang terikat paling luar dalam bentuk gas.
  3. Afiitas Elektron                      : Besarnya energy yang dibebaskan oleh suatu atom pada saat menerima electron.
  4. Keelektronegatifan     : Ukuran kecenderungan relative suatu atom untuk menarik electron dalam ikatannya.

 Penentuan golongan dan perode suatu unsur dalam table periodik unsur

Penentuan golongan dan periode suatu unsur dalam table periodik unsur (lihat tabel periodik unsur)
  • Golongan : Berada dalam satu kolom (atas-kebawah)
  1. Golongan utama          : IA s/d VIIIA
  2. Golongan transisi        : IB s/d VIII B

  • Periode : Berada dalam satu baris (kiri-kekanan)
ü  Periode ada I s/d VII
Catatan : La dan Ac (terdapat 14 unsur didalamnya)
                        o    Artinya  : 2 terletak pada periode 2
o    S,p terletak pada sub kulit s dan p
o    2,3 terletak pada golongan VA

  
MENENTUKAN LETAK UNSUR SUSUNAN BERKALA

A.      1.Jika konfigurasi e- berakhir dengan ns1, ns2, terletak pada periode n golongan IA,      IIA.
Contoh     : 3Li : Is2, 2s1, maka periode 2, golongan IA
  ABe : Is2, 2s2, maka periode 2, golongan IIA
2. Jika konfigurasi e- berakhir dengan ns2, np2, np1-6. Terletak pada periode n golongan IIIA s/d VIIIA
Contoh : 6C : Is2, 2s2, 2p2 maka periode 2, golongan IVA

B.       1. a. JIka konfigurasi e- berakhir pada ns1, (n-1) d10.terletak pada periode n golongan IB
Contoh : 29 Cu : (Ar) 3d10,4S1.maka periode 4, golongan IB
b. Jika konfigurasi e- berakhir pada ns2, (n-1)d10, terletak pada periode n golongan IIB.
Contoh : 48Cd:(Kr)4d10, 5s2 terletak pada periode 5 golongan IIB

2. Jika konfigurasi e- berakhir ns2, (n-1) d1-5,terletak pada periode n golongan IIIB s/d VIIB.
Contoh : 22Ti : (Ar)3d2, 4s2, terletak pada periode 4 golongan IVB.

3. JIka konfigurasi e- berakhir pada ns2, (n-1)d6-8,terletak pada periode n golongan VIIIB. Karena ada 3 harga d maka golongan VIIIB terdiri dari 3 kolom .
Contoh : 26 Fe: (Ar)3d6 4s2 maka pada periode 4 golongan VIIIB.

Penyusun e- didalam atom ada 3 cara :
1.      Jumlah e- didalam atom, dilihat dari NA(Z)
Contoh :  IINa23, Z atau NA dari atom Na= II, maka jumlah e- didalam atom Na =11, maka jumlah e- didalam atom Na=11

 2.      Prinsif Aufbau
e- didalam atom akan menempati terlebih dahulu orbital yang energy lebih rendah.
“setiap orbital terisi max =2e- energy orbital 4s lebih rendah disbanding energy orbital 3d.”
Contoh : atom Ca jumlah electron 20 mempunyai konfigurasi sebagai berikut : 20Ca = 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2. Meskipun kulit atom k-3 memp[unyai sub kulit (3s, 3p, 3d), tetapi setelah 3p terisi penuh 6 elektron ternyata 2 elektron terakhir menempati sub kulit 4s. hal ini terjadi karena tingkat energy 4s lebih rendah dari pada tingkat energy 4d.

3.      Atura Hund
e- terlebih dahulu mengisi tiap orbital pada suatu sub kulit (s,p,d,f) yang setingkat masing-masing dengan 1e-,setelah itu baru mengisi tiap orbital sampai penuh.
Contoh :
Atom Cr dengan nomor atom 24 mempunyai susunan konfigurasi electron sbb :
24Cr = 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s1, 3d5

Jika diperhatikan susunan electron atom Cr seharusnya :
1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 4s2, 3d4.tetapi ternyata yang benar 4s1, 3d5. Hal ini disebabkan subkulit yag terisi penuh atau setengah penuh lebih stabil.
           

                       KONFIGURASI ELEKTRON STABIL

Dalam usaha membentuk konfigurasi electron lebih stabil, maka atom mengeksitasi electron k e sub kulit sebelah luar (ketingkat energy yang lebih tinggi), peristiwa eksitasi dapat dijumpai pada atom-atom yang mempunyai konfigurasi akhir, sbb :

 Contoh               :
  1. 24Cr    =  ( Ar ) 3d4, 4S2,  à   ( Ar ) 3d5, 4S1
Tidak stabil                                Stabil
  1. 29Cu   =  ( Ar ) 3d9, 4S2   à   ( Ar ) 3d10, 4S1
Tidak stabil                                 Stabil


  
DAFTAR PUSTAKA

Ø  purba,Michaeri.2006-kimia,untuk SMA/MA kelas XI, Erlangga Jakarta
Ø  parning dkk, 2006.kimia, untuk SMA/MA kelas X, yudhistira,Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.