Jumat, 23 September 2011

LANDASAN DAN ASAS PENDIDIKAN TEORI / ALIRAN PENDIDIKAN


TUGAS MANDIRI
PENGANTAR PENDIDIKAN
Prof.Dr.H.JUHRI AM.,M.Pd

LANDASAN DAN ASAS PENDIDIKAN
TEORI / ALIRAN PENDIDIKAN



OLEH
YENI ARISTA
NPM : 10311669

PENDIDIKAN MATEMATIKA
KELAS B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
LAMPUNG
2010




LANDASAN DAN ASAS PENDIDIKAN

            Landasan dan asas pendidikan sangatlah penting diketahui dan dipahami, karena landasan merupakan suatu arah atau pijakan dalam pembentukan manusia khususnya dalam bidang pendidikan, sebab pendidikan sesuatu yang sangat penting sebagai pilar utama dalam pengembangan manusia atau masyarakat. Landasan tersebut yaitu landasan filosofis (filsafat/ falsafah hidup), sosiologis (realitas social/ hidup berkelompok), cultural (karya cipta kebudayaan), psikologis (aspek kejiwaan), dan landasan ilmiah dan teknologi (iptek). Sedangkan asas-asas tersebut diantaranya yakni, Tut Wuri Handayani, asas belajar sepanjang hayat, dan asas kemandirian dalam belajar. Untuk mendapatkan hasil akhir pendidikan yang bagus, maka pendidikan sangatlah perlu dirancang dan dilaksanakan dengan memperhatikan landasan dan asas pendidikan diatas.

TEORI / ALIRAN PENDIDIKAN

            Teori / aliran pendidikan merupakan suatu pemikiran-pemikiran terdahulu yang ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir-pemikir berikutnya dan menghasilkan sebuah pemikiran-pemikiran baru. Misalnya pengaruh pendidikan dan perkembangan anak tergantung pada apa. Muncul berbagai teori/ aliran seperti empirisme (lingkungan), nativisme (pembawaan lahir), naturalism (pendekatan alam), dan konvergensi (memusat kesatu titik), karena factor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting dalam pendidikan. Meskipun sebenarnya tumbuh-kembang manusia dipengaruhi oleh berbagai factor, yakni hereditas, lingkungan, proses perkembangan itu sendiri, dan anugerah. Sedangkan dalam gerakan baru pendidikan terdapat pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian yang dilakukan guru dengan variasi belajar, sekolah kerja, dan pengajaran proyek.
  
LANDASAN DAN ASAS PENDIDIKAN

            Pendidikan merupakan upaya memanusiakan manusia yang diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan latar social-kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Pendidikan diselenggarakan berdasarkan filsafat hidup serta sosiokultur, yaitu landasan filosofis, sosiologis, dan cultural. Landasan lain yang berkaitan eratdengan pendidikan yaitu landasan psikologis dan iptek yang akn membekali tenaga kependidikan yang dapat mewujudkan masyarakatyang sadar iptek. Pendidikan juga memerlukan asas-asas pendidikan. Asas pendidikan menjadi dasar atau tumpuan berfikir baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan

TEORI / ALIRAN PENDIDIKAN

          Aliran filsafat pendidikan adalah idealism, realism, neothomisme dan pragmatism. Idealism menegaskan bahwa hakikat kenyataanide sebagai gagasan kejiwaan. Realism menganggap segala kenyataan yang ditangkap oleh panca indra sebagai kebenaran yang sebenarnya. Pragmatism mengemukakan bahwa segala sesuatu harus dinilai Dari segi nilai kegunaan praktis. Oleh karena itu, bagi pragmatism pendidikan adalah proses eksperimental dengan metode pemecahan masalah. 
Terdapat lima landasan pendidikan,yaitu landasan filosofis yang bersifat filsafat/falsafah yang merentang pikiran sampai sejauh-jauhnya. Sedangkan landasan sosiologis mempelajari tindakan realitas sosial yang hidup dalam berkelompok. Selanjutnya yaitu landasan kultural sebagai hasil cipta dan karya dimana kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik. Kemudian landasan psikologis kaitannya dengan strategi disposisional, behavioral, phenomenologisl yang tertuju pada pemahaman manusia. Terakhir yaitu landasan ilmiah dan teknologi, perkembangannya harus segera diakomodasi yakni memasukkan hasil iptek ke dalam isi bahan ajaran. Selain kelima landasan diatas, juga terdapat tiga asas pendidikan, yakni Tut Wuri Handayani yang menjadi asa pentingdalam pendidikan Indonesia dengan dua semboyan yaitu Ingarsa Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Karsa. Sedangkan asas belajar sepanjang hayat berkaitan dengan pendidikan seumur hidup yang tercermin dalam system pendidikan nasional Indonesia . Yang terakhir yakni asas kemandirian dalam belajar yang menempatkan guru sebagai fasilitator dan motivator dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan didukung oleh suatu Pusat Sumber Belajar (PSB).

Dalam teori perkembangan manusia yang pertama yaitu empirisme, dimana perkembangan anak tergantung kepada lingkungan yang berupa stimulant dan berasal Dari alam bebas serta berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak. Sedangkan dalam teori nativisme, yang berpengaruh luas yakni dalam diri individu terdapat inti yang mendorong dalam penentuan pilihan dan kemauan sendiri serta sebagai makhluk aktif yang bebas, namun teori ini memandang pendidikan kurang berpengaruh dibandingkan pembawaan dari lahir, karena dianggap yang jahat akan menjadi jahat dan yang baik akan menjadi baik. Selain itu teori naturalisme berpendapat bahwa pendidikan tidak diperlukan, karena anak lebih baik diserahkan ke alam dan menjauhkan dengan masyarakat yang artificial (dibuat-buat). Padahal kenyataannya  pendidikan sangat diperlukan. Kemudian muncul teori konvergensi yang berarti konvergen (memusat kesatu titik), karena faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan pentingdalam pendidikan atau proses perkembangan anak. Dalam gerakan baru pendidikan, terdapat pengajaran alam sekitar yang bertujuan agar anak aktif atau giat, tidak hanya duduk, dengar, dan catat, karena selain sebagai isi bahan ajaran juga menjadi kajian empirikmelalui percobaan agar anak menghargai, mencintai dan melestarikan lingkungan. Kemudian terdapat pengajaran pusat perhatian yang mengadakan berbagai variasi (cara mengajar) agar perhatian siswa terpusat oada bahan ajaran. Selain itu terdapat sekolah kerja yang berpengaruh besar pada jalur pendidikan luar sekolah, seperti kursus-kursus, karena menekankan pengembangan pada pikiran, ingatan bahasa, dan tangan (ketrampilan kerja tangan). Kemudian terdapat juga pengajaran proyek yang berkisar minat sewajarnya, karena anak bebas menentukan pilihannya sehingga anak dengan sendirinya giat dan aktif sesuai dengan apa yang diinginkan. Ada dua contoh aliran/teori pokok pendidikan di Indonesia, yaitu Perguruan Kebangsaan Taman siswa yang bertujuan menjadikan manusia yang merdeka lahir batin, luhur akal budaya, serta sehat jasmaninya. Dan yang kedua yaitu Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandesche School) Kayu Taman yang diharapkan melakukan penyegaran dan dinamisasi seiring perkembangan masyarakat dan iptek, serta berupaya melakukan kerangkapengembangan Sisdiknas dan mewujudkan usaha cita-cita ruang pendidik INS yakni mencerdaskan seluruh rakyat Indonesia.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.